Ahad, 26 Jun 2011

Khairuddin Barbarossa

Barbarossa ertinya janggut merah. Orang besar yang berjanggut merah dalam sejarah dunia ada tiga, yaitu Caisar Frederick I Rom(1123-1190) dan adik-beradik, Aruj dan Khairuddin dari Turki.

Islam pernah mengisi peradaban tingkat tinggi di Andalusia, kebudayaan, falsafah, sains dan teknologi (terutama struktur dan arsitektur) lahir di wilayah semenanjung Iberia (Sepanyol) tersebut. Thariq bin Ziyad yang membawa misi Islam diabadikan menjadi nama gunung di semenanjung tersebut, iatu Jabal Thariq yang diucapkan orang barat menjadi Gibraltar (kini berada di bawah jajahanl Inggeris). Sebuah gunung di dekat selat yang menghubungkan samudera Atlantik dengan Laut Tengah. Bangsa barat (Eropah) tercengang dengan kemajuan Andalusia, Cordoba, Granada dan Sevilla. Setelah dipimpin Bani Umayyah pada tahun 756M. Umat Islam, Kristian dan Yahudi hidup rukun selama dua abad lebih di saat itu.

Selama era Perang Salib ini, Eropah melancarkan misi Reconquista iatu misi penaklukan kembali wilayah-wilayah Eropah. Satu persatu kota-kota dengan peradaban tinggi mulai jatuh, Lisboa, Merida, Cordoba, Valencia, Murcia, Sevilla dan puncaknya Granada jatuh di tahun 1492M. Bangsa Moor di wilayah Andalusia tersebut terpaksa berpindah ke Afrika utara kerana misi Reconquista dilanjutkan dengan misi inkuisisi iatu pembersihan kaum muslim, sebagian murtad dan sebagian lagi bersembunyi di pegunungan. Misi ini memuncak ketika raja Ferdinand II dari Aragon menikah dengan Ratu Isabella dari Castille, dan selanjutnya dikenal sebagai Ferdinand V of Castille. Ferdinand merupakan seorang Khatolik yang fanatik. Kaum muslim dan Yahudi dibersihkan selama masa kepemimpinannya. Masjid Cordoba yang bertiang 1000 buah kini menjadi gereja, begitu pula Alhambra hanya tinggal kenangan. Reconquista diteruskan ke arah Afrika utara dan ke arah timur yang menjadi tujuan utama, yaitu tanah suci Jerusalem. Jatuhnya Andalusia ini sampai ke Turki yang saat itu dipimpin oleh Muhammad Al Fateh yang telah berhasil menaklukkan Byzantium.

Aruj Barbarossa
Aruj adalah seorang pelaut biasa yang biasa berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki. Suatu hari kapalnya diserang kapal tentera St. John of Jerusalem atau biasa disebut sebagai Knight of Rhodes, kejadian ini membuat adik bungsunya terbunuh. Sejak saat itu Aruj dan Khairuddin melakukan perompakan kepada semua kapal-kapal Kristian. Perbuatan ini sangat menggemparkan dan sangat ditakuti tentera Kristian, dikenal sebagai lanun laut Barbarossa Bersaudara kerana keduanya berjanggut merah. Imej nagetif Barbarossa dipropagandakan hingga sekarang, misalnya perampok pada komik Asterix dan film Pirates of Carribean yang selalu sial, meskipun wataknya tidak sama.
Misi dendam Aruj akhirnya berubah menjadi misi perjuangan Islam setelah mendengar jatuhnya Andalusia. Puluhan ribu bangsa Moor (bahkan yang lari ke pegunungan) berhasil ia selamatkan ke negeri-negeri Afrika utara seperti Marocco, Tunisia dan Aljazair, selain itu Aljazair dijadikan pusat pertahanan lautnya.
Penguasa Aljazair tidak seramah sultan di Tunisia, Sultan Salim at Toumy telah mengusir Barbarossa ketika sedang bertempur dengan pasukan Kristian Sepanyol. Aruj mengambil keputusan mempertahankan Aljazair dan akhirnya memimpin kota pelabuhan tersebut atas nama kesultanan Turki. Pada tahun 1518 Sepanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan) untuk menentang Aruj, Aljazair ia serahkan kepada Khairuddin dan ia berangkat ke Tlemcen yang ternyata di sana ia malah berperang dengan saudara sendiri yang sesama Islam, pasukannya kecundang dan Aruj sempat melarikan diri, namun banyak pasukannya tertangkap. Kerana hubungannya dengan anak buahnya yang lebih dari sekadar kepentingan, Aruj kembali bertempur dan terbunuh.
Gugurnya Aruj menjadikan pimpinan armada laut Turki berpindah ke Khairuddin dan Sepanyol mengira era Barbarossa telah berakhir di Laut Tengah (Mediterranean). Sepanyol mengirim 20 000 tentaranya ke Aljazair, pertempuran hebat terjadi, namun Khairuddin berhasil mengalahkan pasukan laut tersebut. Ia sadar terlalu banyak ancaman dari negeri sekelilingnya selain ancaman utama Sepanyol, hingga akhirnya Khairuddin meminta melalui Aljazair supaya Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kekuasaannya atas nama daulat Utsmani Turki, mereka pun setuju, hingga pada tahun 1519 Turki melantikt Khairuddin sebagai beylerbey (Bakler Baik) atau wakil Turki di Aljazair dan memimpin pasukan Janissary, pasukan khusus tentera Turki. Selama Khairuddin memimpin, penyelamatan bangsa Moor di Andalusia semakin banyak dilakukan, tercatat 7 kali pelayaran dengan 36 kapal.
Kristian Eropah menjadi megah dengan gemilangnya. Sulaiman I dari Turki, menguasai daratan dengan pasukan Janissarynya dan menguasai Laut Tengah oleh Barbarossa, adik kepada Aruj. Tahun 1529 di pulau Penon, disaat azan berkumandang, orang Spanyol menembakkan meriam ke menara masjid, terjadilah peperangan dan akhirnya setelah 20 hari pulau tersebut dikuasai Khairuddin. Di daratan Sulaiman I mengejar mimpinya menaklukkan Viena, Austria, sebanyak dua kali serangan dilancarkan namun keduanya gagal. Pasukan Turki yang kembali pulang sempat meninggalkan beberapa karung kopi yang kemudian mengubah aturan Paus Roma yang sebelumnya mengharamkan minuman yang diminum kaum muslim. Kemudian mereka menyebut itu sebagai cappuccino.
Di tahun yang sama Andrea Doria di Genoa telah menggabungkan Republik Genoa dan bersekutu dengan Charles V Spanyol dan melanjutkan misi reconquita berperang dengan Sulaiman I dan Barbarossa yang menguasai perairan Laut Tengah. Kaum Eropah menyebut Barbarossa sebagai lanun laut, meskipun tidak ada bendera hitam dan tengkorak yang menjadi simbol, bahkan bendera yang diusung adalah berwarna hijau berisi kaligrafi doa Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad, empat nama khulafa ur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam Yahudi. Charles V yang berusaha dengan menarik Knights of Rhodes ke pulau Malta pun gagal membendung penguasaan Barbarossa atas Laut Tengah. Turki kagum atas prestasi Barbarossa, lalu dilantik menjadi panglima Laut (Kapudan Pasha) daulat Utsmani dan mengetuai angkatan Laut Turki.
Pada tahun 1535 gabungan sekutu Charles V dan Andrea Doria yang berubah nama menjadi Knight of Malta menyerang dan merebut Tunisia dengan 25 000 lebih pasukannya dalam 500 kapal. Pertempuran tidak imbang dan Tunisia jatuh ke tangan Sepanyol. Barbarossa meskipun kalah di tahun-tahun selanjutnya berhasil menguasai kepulauan Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis dan Sepanyol di selat Gibraltar.

Tahun 1538 sekutu gabungan Itali dan Sepanyol berperang di Preveza,di teluk Actium tempat pertempuran Octavian melawan Antonius dan Cleopatra dahulu kala. Preveza pada masa itu merupakan pelabuhan penting di Laut Mediterranean. Andrea memimpin 40 kapalnya dan Barbarossa dengan 20 kapal, tapi dengan kecerdikan Barbarossa atas informasi risikannya, pada pagi hari armada Barbarossa telah siap di pintu teluk Preveza dari tiga arah dan membedil armada Andrea hingga berundur dari pertempuran. Barbarossa tak ingin berperang di laut terbuka kerana kapal-kapal armada laut Sepanyol mempunyai manuver yang lebih canggih.

Serangan ke Aljazair oleh sekutu Charles V dan Andrea Doria berlanjutan tiga tahun kemudian dengan 200 kapal di luar musim berlayar yang biasanya kerana kekuatiran diserang Barbarossa dari belakang. Rakyat Aljazair di bawah pimpinan Hasan Agha bertempur mati-matian mempertahankan negerinya. Charles V tidak mengira pertahanan dan strategir perang Aljazair yang matang, hingga armadanya kacau balau selain itu juga dihantam badai laut yang dahsyat. Andrea Doria dan Charles V terselamat, dan kembali ke negerinya dengan kekalahan pahit.
Turgut Reis

Pada masa Perancis berperang dengan Sepanyol, Perancis bersekutu dengan Turki, Barbarossa pun berangkat ke Marseilles untuk merebut Nice. Pulang dari Nice Barbarossa kemudian berangkat ke Genoa untuk membebaskan ajudan kepercayaannya, Turgut Reis.

Tahun 1565 Barbarossa berusaha menaklukkan Malta dari tangan Knight of St. John, di pertempuran ini Khairuddin gugur, kemudian dimakamkan di Istanbul serta didirikan masjid dan madrasah, hingga kini makam tersebut masih ada.

Khairuddin Barbarossa

Dari seorang pembuat tembikar yang bersahaja di Pulau Mitylene (milik Kristian Yunani) lahirlah seorang anak yang kelak ditakdirkan membangun kembali kekuatan Islam di pantai selatan Laut Tengah (Mediterranean). Anak tersebut menjadi seorang muslim ketika berusia 21 tahun dan mendapatkan nama baru ‘Horush’. Dia lebih dikenal sebagai ‘Boba Horus’ karena janggutnya berwarna merah. Kerana itu ia dipanggil ‘Barbarossa’ oleh pelaut-pelaut negara Barat karena bagi mereka ia telah menjadi ‘pengganas di lautan’. Dia adalah ‘Si Janggut Merah”, Khairuddin Barbarossa.

Dari sumber yang lain disebutkan bahwa erti Barbarossa (Berambut Merah) adalah sebutan  yang salah dari kata “Baba Arouj” (Horush). Sedangkan menurut Encyclopedia Britanica, “Catatan sejarah kontemporer iArab yang diterbitkan oleh S.Rang dan F.Davis di tahun 1837, dengan tegas menyatakan bahwa Barbarossa adalah nama yang diberikan oleh orang-orang Kristian kepada Khairuddin. Pendiri keluarga ini adalah Yaqub, seorang Roumaliot, yang mungkin berasal dari Albania dan tinggal Pulau Mitylene setelah ditakluk oleh Turki. Dia (Yaqub) mempunyai empat orang anak lelaki iaitu Elias, Arouj, Isaac, dan Khirz.” Arouj dan Khirz disebut juga Aruj dan Khairuddin. Sejarah menyebutkan bahwa Barbarossa bersaudara lahir dari seseorang ayah Muslim.
Nama keluarga Barbarossa berkibar di lautan. Keluarga ini menjadi pusat perhatian kerana ilmu pelaut mereka. Dalam percaturannya, anak tertua keluarga itu dibantu oleh adiknya yang akhirnya lebih terkenal daripada dirinya. Keluarga ini merupakan pengganas dan lanun  bagi armada laut Kristian Genoa dan Sepanyol. Keluarga Barbarossalah yang memungkinkan Kekhalifahan Turki tidak hanya memperluas wilayahnya ke seluruh Afrika Utara hingga ke pantai Lautan Atlantik, tetapi juga membangun kekuatan laut mereka di Laut Tengah (Mediterranean). Berbagai usaha juga dilakukan untuk merebut Semenanjung Iberia. Barbarossa bersaudara adalah orang yang menolong kekhialifahan Turki mengadakan pengawalan menyeluruh terhadap Marocco, Fez, Aljazair, Tunisia dan Tripoli.

Khairuddin Barbarossa adalah seorang yang berbakat dan berkemampuan besar. Pengetahuannya tentang strategi kelautan membuatnya menjadi momok bagi kekuatan-kekuatan kelautan musuh di Laut Tengah (Mediterramean). Ia diangkat sebagai laksamana armada laut Turki oleh Sulaiman, Khalifah Utsmani ketika itu.
Khairuddin Barbarossa segera menjadikan Khilafah Utsmaniyyah sebagai raja laut di Laut Tengah (Meterranean). “Semenjak saat itu, kekuatan Utsmani di pantai barat Afrika merupakan armada gabungan yang begitu hebatnya sehingga tak satu pun negara Eropah dapat menandinginya.”

Khairuddin Barbarossa memiliki semangat perjuangan yang tinggi. Beliau memiliki azam untuk merebut kembali Semenanjung Iberia yang telah lama lepas. Untuk itu ia berusaha keras sampai titik darah penghabisan. Perjalanan hidupnya yang singkat diisi dengan usaha yang tidak kenal  penat lelah untuk mencapai tujuannya itu. Dalam upayanya ini ia ditentang oleh kekuatan laut yang paling kuat pada masa itu, iatu Sepanyol dan Genoa. Seandainya umurnya masih panjang untuk beberapa tahun lagi, insyaAllah ia dapat memenuhi cita-citanya itu.
Dalam ekspedisi lautnya, Barbarossa juga menyerbu ke pantai Italia. Di tahun 922 Hijrah pertempuran laut meletus antara Perancis dan Spanyol. Barbarossa datang membantu Perancis untuk merebut Pulau Corfu dan kepulauan-kepulauan di Laut Aegean yang dikuasai Vanesia. Dengan usaha ini kekuasaan Utsmaniyyah meluas sampai ke Laut Aegean dan pantai Italia.

Kejayaan Khairuddin Barbarossa selalu menjadi kekuatiran kerajaan Kristian. Paus akhirnya mengadakan “Persekutuan Suci” dengan Sepanyol, Hungaria, dan Vanise sebagai konspirasi melawan khilafah Utsmaniyyah, dengan tujuan tunggal, iaitu menghancurkan kekuatan laut Utsmaniyyah di Laut Tengah. Armada gabungan mereka yang kuat di bawah pimpinan laksamana ternama Mendosa dari Sepanyol menantang armada Turki Utsmani di Laut Tengah. Pertempuran bersejarah pun meletus. Armada pasukan Salib terpaksa mundur dengan kerugian yang besar. Khairuddin Barbarossa memenangi pertempuran laut yang berkesan itu. Direbutnya juga beberapa pulau di Laut Tengah.

Sebagaimana tekadnya, Khairuddin Barbarossa merancang menakluk Semenanjung Iberia dengan merebut Gibraltar. Beliau ingin menguasai Sepanyol melalui jalan yang pernah dijalani penakluk Islam Tariq bin Ziyad. Dengan bermarkas di Gibraltar, ia merencanakan serangan yang akan dilancarkan ke pusat semenanjung itu. Hanya sayangnya, rancangannya tertunda untuk waktu yang cukup lama akibat urusan lain. Sementara itu, orang-orang Sepanyol melakukan persiapan penuh guna menghadapi serangan Khairuddin Barbarossa di tanah air mereka sendiri, Gibraltar, yang telah mereka siapkan pertahanan dengan baik.
Akhirnya, tibalah hari yang sangat menentukan. Pada tanggal 20 Ogos 1540, Khairuddin Barbarossa menyerang Gibraltar. Kota ini telah dipertahan dengan ketat. Orang-orang Sepanyol mengerahkan semua pasukan mereka untuk menghadapi pasukan kaum Muslimin. Mereka bahkan menarik pulang Don Bernardo dan Mendosa dari Sicilia untuk menggantikan Admiral Don Alvaro de Bazon. Barbarossa melancarkan serangan itu dengan armada berkekuatan 16 kapal, diawaki oleh 100 pelaut dan 2 000 prajurit. Dalam waktu kurang dari 10 hari, ia memijakkan kakinya di pantai Gibraltar.
Orang-orang Spanyol hampir tidak dapat menghadapi serangan tentera Khalifah Utsmaniyyah itu dan terpaksa mengurung diri di dalam kota. Mereka tidak mampu menghadapi pasukan Barbarossa di medan perang terbuka. Meskipun akhirnya pengepungan itu terpaksa dihentikan karena kekurangan bekalan dan kurangnya sokongan darat, namun usaha tersebut telah mencatat nama Khairuddin Barbarossa dengan tinta emas perjuangan kaum Muslimin.
Khairuddin Barbarossa meninggal tahun 1565. Tekadnya untuk menaklukkan Semenanjung Iberia tetap tak terwujudkan, tetapi ia memperoleh “tempat abadi” di dalam sejarah peperangan laut sebagai orang yang telah menghantarkan Khilafah Turki Utsmaniyyah sebagai negara berkekuatan maritim yang paling hebat di zamannya.
Selama masa kepemimpinannya dalam armada perang khilafah Utsmaniyyah, kurang lebih 14 tahun, wibawa dan kekuatan negara berdiri kukuh dan merupakan babak keemasan dalam sejarah Islam. Sejarawan mana pun akan mengabadikan nama Khairuddin Barbarossa, Si janggut Merah, sebagai pahlawan Islam yang gagah berani di lautan. Bahkan, untuk beberapa waktu lamanya, armada Turki sentiasa melepas tembakan salvo sebagai tanda penghormatan untuk mengingat Khairuddin Barbarossa setiap kali berlayar meninggalkan Tanduk Emas.

Penutup

Anda yang gemar membaca komik Asterix dan anda yang pernah menonton film ‘Pirates of The Carribean’, tentu ingat karektor jahat ‘Barbarossa? Sejak zaman pertengahan lagi, berbagai macam karya fiksyen Eropah dan Amerika telah menggunakan nama Barbarossa untuk menamai karektor seorang penjahat, lanun dan pengganas. Biasanya seorang lanun laut yang jahat. Imej negatif Barbarossa terus dipropagandakan hingga zaman sekarang, meskipun di dalam watak-watak yang berbeza. Tak ada asap jika tak ada api, kalau tiada angin masakan pokok bergoyang, kebiasaan para penulis fiksyen Eropah dan Amerika ini tentu ada sebabnya.


1 ulasan:

  1. Kalau ada cerita lain tentang pahlawan silam, minta muatkan seperti Barber, Timurlane, Imam Syamil atau siri pengembaraan Hang Tuah ke Timur Tengah.
    Terima Kasih.

    BalasPadam